Kurang Tidur Ternyata bisa Serang Fungsi Otak

 

Ilustrasi kurang tidur/freepik (cookie.studio)
Tubuh seseorang membutuhkan waktu tidur sekitar 7 sampai 9 jam per hari. Ketika kebutuhan tidur tercukupi maka seseorang akan mampu berpikir dengan jernih.

Ketika tertidur itulah tubuh akan memperbaiki kondisi fisik dan mental serta menjaga metabolisme dan ketahanan tubuh.

Kurang tidur atau terjaga semalaman dapat mempengaruhi kemampuan berpikir, suasana hati, sampai kesehatan fisik.

Seiring waktu, kamu akan mudah merasa lelah, lemas dan lesu dan itu akan berpengaruh kepada kemampuan kognitif dan fungsi otak.

Tanpa tidur yang cukup otak dan kemampuan tubuh tidak akan berjalan dengan normal. Kurang tidur yang kronis dapat mengganggu sistem internal tubuh seperti cepat kelelahan, cepat menguap dan ngantuk berlebih.

Serta akan memperburuk perkembangan tubuh seperti:

Gangguan sistem saraf pusat

Sistem saraf berfungsi untuk menerima, mengelola dan merespon rangsangan jalannya suatu sistem informasi

Selama tidur sistem saraf (neuron) di otak akan bekerja untuk mengingat informasi baru yang telah dipelajari.

Namun, insomnia kronis maupun kurang tidur akan menyebabkan proses mengingat dan menerima informasi terganggu dan menyebabkan otak lelah serta tidak dapat berfungsi dengan baik.

Kemudian akan merasa lebih sulit untuk berkonsentrasi, mengurangi daya nalar dan kemampuan memecahkan masalah.

Dan juga mempengaruhi gangguan psikologis lainnya yang akan menyebabkan mulai berhalusinasi, depresi impulsif sehingga menyebabkan keinginan untuk bunuh diri.

Mempengaruhi Sistem Imun

Selama tertidur sistem kekebalan akan menghasilkan zat pelindung seperti antibodi dan sitokin yang berguna  untuk melawan infeksi, virus dan peradangan.

Sitokin juga akan membantu kamu tertidur nyenyak dan membuat sistem kekebalan tubuh lebih kuat.

Ketika kurang tidur maka akan membuat sistem kekebalan tidak berfungsi sehingga akan menyebabkan mudah terserang penyakit dan memperlambat proses penyembuhan.

Mengganggu Sistem Pernapasan

Obstructive sleep apnea merupakan gangguan pernapasan yang kerap terjadi di malam hari.

Kondisi ini akan mengganggu waktu tidur dimalam hari karena dapat membangunkan pengidapnya secara tiba-tiba.

Oleh sebab itu, Kurang tidur bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga rentan terkena penyakit pernapasan seperti influenza, penyakit paru-paru kronis, dan gangguan sistem pernapasan lainnya.

Gangguan pada sistem pencernaan

Tidur akan mempengaruhi dua hormon, yaitu leptin dan ghrelin yang mengendalikan rasa lapar dan kenyang.

Ketika kamu kurang tidur maka kamu akan meningkatkan hormon ghrelin yang merupakan stimulus nafsu makan meningkat, sehingga menyebabkan kelebihan berat badan dan meningkatnya resiko obesitas dibandingkan orang yang tidurnya tercukupi.

Kurang tidur juga akan menyebabkan rasa lemas sehingga kamu lelah dan malas berolahraga yang akan menyebabkan berat badan naik karena kurangnya kalori yang terbakar.

Mempengaruhi Sistem Kardiovaskular

Kurang tidur akan berdampak negatif pada kesehatan jantung dan pembuluh darah, serta menyebabkan gula darah, tekanan darah tinggi dan peradangan.

Membuat seseorang lebih rentan mengidap penyakit kardiovaskuler (seperti stroke dan serangan jantung) dibanding yang tidur cukup.

Gangguan Sistem End

okrin

Memproduksi hormon umumnya memerlukan waktu sekitar 3 jam tidur tanpa gangguan. Ketika kurang tidur otomatis produksi hormon akan terganggu.

Gangguan tidur juga akan mempengaruhi sistem hormon pada anak-anak dan remaja, hormon itu akan membantu memproduksi hormon pertumbuhan yang membangun massa otot dan memperbaiki sel dan jaringan.

Perawatan untuk Kurang Tidur

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah tidur cukup 7 sampai 8 jam, namun jika sulit dilakukan maka kamu memerlukan bantuan dari dokter maupun spesialis yang dapat mendiagnosis maupun memberikan obat untuk gangguan tidur.

 Nah, jadi usahakan buat teman-teman untuk tidur yang cukup ya.

Comments

Popular posts from this blog

Mengapa warna kulit manusia berbeda-beda?

Walking Tour at Museum Taman Prasasti

Two Months in Kerjaan Baru