Apa bedanya Panic attack dan Anxiety Attack?
![]() |
| Anxiety/ Pexel (Suzy Hazelwood) |
Mungkin kamu pernah mendengar istilah Panic Attack dan Anxitey Attack, namun apakah kamu tahu bahwa istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda?
Keduanya memiliki gejala yang tidak jauh berbeda yang akan mengangu aktivitas keseharian. Jika kamu memiliki gejala seperti serangan panic yang muncul secara tiba-tiba dan diiringi rasa takut, ketika tidak berada dalam suatu ancaman atau bahaya yang jelas. Maka, gejala tersebut dikatakan tanda Panic Attack
Gejala fisik yang di rasakan oleh penderita Panic Attack akan ditandai dengan ketakutan yang menantang, detak jantung yang berpacu sangat kencang, mual, muntah atau pun sesak napas. Biasanya gejala akan memuncak dan mereda dalam beberapa saat yang berlangsung sekitar 10 menit atau lebih.
Selama serangan ini berlangsung penderita tersebut akan merasa kehilangan pikiran dan serasa ingin mati. Gejala tersebut juga bisa terjadi pada siapa saja.
Pada beberapa kasus, serangan Panic Attack ini bisa dipicu oleh penderita yang mengalami fobia, seperti takut berada di suatu tempat yang tinggi, atau pun berada dalam situasi dan aktivitas yang tidak diharapkan dan kadang timbul tanpa penyebab yang jelas, meskipun tidak selalu seperti itu.
Sedangkan Anxiety Attack adalah kecemasan yang muncul ketika berada dalam situasi yang dianggap stress atau mengancam.
Anxiety Attack dibedakan menjadi kecemasan yang ringan, sedang, atau berat. Kecemasan ini muncul dalam pikiran ketika kamu berada dalam situasi yang mengancam.
Sering kali untuk melawan gejala tersebut tubuh kamu akan merespon untuk berlari dan menghindari situasi di mana kamu akan beresiko mengalaminya.
Pada Anxiaty Attack gejela yang bisa dialami seperti gangguan tidur, nyeri otot, mudah marah, dan kesedihan. Serangan panic biasanya memicu rasa ketakutan terkait dengan serangan lain.
Karena gejala tersebut sangat mirip, inilah yang membuat Panic Attack dan Anxiety sulit dibedakan.
Keduanya juga memiliki pemicu yang umum seperti:
- Mengalami peristiwa kehidupan yang penuh tekanan seperti kekurangan ekonomi, kelanjutan pekerjaan,
- Merasa kehilangan ketika ditinggal orang terkasih,
- Mengalami konflik yang terjadi di keluarga maupun sekitar,
- Mengalami atau menyaksikan peristiwa yang traumatis baik yang dialami ketika anak-anak maupun dewasa.
- Dan memiliki gangguan mental yang lain seperti depresi, mengkonsumsi obat-obatan dan berada dalam kondisi kesehatan yang kronis atau memiliki penyakit lainnya.
Jika kamu merasa dalam kondisi Panic Attack atau Anxiety yang terus menerus. Segerakan menemui ahlinya untuk melakukan konsul dan terapi yang akan membantu kamu mengatasi gejala tersebut.
Sumber: Heathline

Comments
Post a Comment